Buah
Goresan Tinta : Panisia Julita
Kala gerbang
telah berada tepat di depan mata
Jiwa berkecamuk
dalam kabut
Hitam
menggerogoti putih
Membentuk
gumpalan kusut tak beraturan
Namun putih
lebih pekat dari hitam
Dan kanan lebih
kuat mencondong ketimbang kiri
Kabut pun lenyap
terhembus azzam
Mengokohkan
langkah menuju gerbang
Kala gerbang
telah berada tepat di depan mata
Ku mantap kan
hati bersama cahaya
Mendengarkan
samar-samar lantunan hasrat putih
Yang menegaskan
hijrah suci jalan terbaik untuk diri
Ku mulai langkah
dengan terbata-bata
Sejenak menoleh
ke pusaran jahiliyah ku dahulu
Namun hati ini
makin mantap membulat
Dan aku berlari
secepat kilat menuju gerbang kesuksesan
Iya..memang yang
aku lalui baru gerbang
Namun aku akan melukis
jalan ku yang baru
Meski aku yakin
tidaklah mudah
Karena kadang
kuas tidak dapat bercampur dalam kanvas
Ku hirup nafas
yang baru
Nafas yang
memberikan kedamaian
Setiap langkah
kaki dan ayunan tangan
Inilah saksi
hijrah dalam perjalanan dan pengembaraan ku
Bengkulu,
21 Februari 2015
Related Posts
Menuju Bidadari Senja
Buah goresan
tinta : Panisia Julita
Lama ia berjalan
menapaki kegelapan
Karena ia lupa
m
Metamorfosa
Buah Goresan
Tinta : Panisia Julita
Lama Ia berjalan
dengan gulita yang senantiasa tersenyu